BELAJAR MENULIS BERSAMA OMJAY DAN PGRI
Wonogiri
Gelombang 20
Resume Ke-12
Oleh : Anni FR
Tema : Menjadi Penulis Buku Mayor
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni
Moderator : Mr. Bams
Assalamu'alaikum wr.wb
Bismillahirrahmannirrahim
Salam Literasi
Menjadi penulis handal adalah bonus dari kerja keras, ketekunan, komitmen yang kuat. Menulis tidak hanya sekedar menata setiap huruf menjadi rangkaian kata pun juga sebuah kalimat. Akan tetapi tulisan itu harusnya memikat pembaca, memberikan manfaat untuk pembaca.
Kembali lagi di kelas online bersama OmJay dan PGRI. Jumat, 6 Agustus 2021 adalah pertemuan Ke-12. Malam ini mengambil tema : Menjadi Penulis Buku Mayor. Sebagai narasumber: Joko Irawan Mumpuni dan akan di temani moderator : Mr. Bams. Dan ternyata WAG sudah dikunci, sehingga hanya admin saja yang bisa mengirim pesan.
Mr. Bams pun mulai membuka kelas online menyapa kami dengan ramah dan hangat, lantas mempersilahkan bapak Joko untuk memulai kelas online nya. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam, salam sejahterera untuk kita semua... dan tentunya salam sehat juga.. Sebelum memulai paparan saya, saya akan memperkenal diri". Lantas beliau mengirim gambar mengenai biodatanya.
Foto : JokoIrawan_WAG
Beliau sudah hampir 20 tahun menghidupi dunia penerbitan, penulisan dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia membuatnys selalu bersemangat jika diajak berdiskusi seputaran Penerbitan dan penulisan buku. Ada sebuah pertanyaan yang paling sering ditanyakan ke beliau yaitu apa syaratnya agar tulisan kita bisa diterbitkan oleh penebit mayor?
Dalam benakku juga bertanya-tanya, apa sih kriteria penerbit Mayor, lalu apa bedanya dengan penerbit minor atau penerbit Indie yang mulai banyak bermunculan akhir-akhir ini? Pada paparannya menyatakan jika sebelum teknologi informasi berkembang pesat seperti sekarang ini, orang hanya mengenal penerbit Mayor dan penerbit Minor, masing-masing punya pendapat apa yang membedakan penerbit mayor dan penerbit minor. Namun semua pendapat itu merujuk pada satu kesimpulan yang pasti yaitu : jumlah terbitan buku pertahun penerbit mayor jauh lebih banyak dibanding penerbit minor.
Ternyata tak semudah gitu aja masuk penerbit mayor. Karyanya bisa masuk diterima diterbitkan oleh penerbit mayor harus melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa sampai 300 sd 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 sd 60 judul saja.
Menjadi sebuah kebanggaan yang luar biasa jika bisa menerbitkan buku lewat penerbit mayor. Tentunya naskah karyanya akan dikelola lebih profesional, penerbit mayor biasanya punya fasiliatas lebih baik, modal, percetakan, SDM juag jaringan pemasaran yang lebih luas. Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang penerbit minor apalagi penerbit mayor, maka para penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini disebut dengan Penerbit Indie.
Naskah buku seperti apa yang bisa diterima dan diterbitkan oleh Penerbit Profesional seperti penerbit ANDI?
Foto : JokoIrawan_WAG
Foto: JokoIrawan_WAG
Apakah Penerbit itu? Penerbit adalah lembaga profitable yang mencari keuntungan untuk bertahan hidup dan berkembang sehingga karyawan sejahtera, komsumen puas dalam jangka waktu yg tidak terbatas. Maka, Penerbit bisa dikatakan industri. Naskah yang masuk pun akan dianggap sebagai bahan baku output industri, jika bahan baku bagus maka akan menghasilkan produk yang bagus pula. Sehingga para penulis dan calon penulis harus paham cara berfikir industri penerbitan agar naskah tidak ditolak.
Wow, ternyata ada pembobotan atau sistem penilaian untuk Penerbitan.
Nah ini acuan agar naskah layak untuk diterbitkan. Hal tersebut juga menjadi alasan naskah diterima atau tidak.
Berikut ini data yang dapat dilihat, salah satunya dari Google Trend. Dalam contoh grafik diatas mencoba uji apakah buku yang membahas tentang batu akik sedang dibutuhkan masyarakat saat ini tidak. Nah ternyata tidak, buku batu akik laku sekitar tahun 2013 sd 2014. Saat ini sudah tidak. Dan ternyata bisa dicek sendiri thema-thema naskah yang telah ditulis.
Dan ini adalah contoh thema yang memiliki trend yang baik, bisa dilihat dari grafiknya selalu tinggi, stabil dan tidak pernah menyentuh titik NOl.
Dan itu adalah contoh thema buku yang telah mati karena Corona.
Dan ini adalah contoh bidang-bidang baru karena Corona, thema buku dengan bidang itu kemungkinan laku terjual.
Jika thema telah bagus, penerbit akan mengecek REPUTASI penulisnya, dengan ditelusuri dari Google Schoolar...seperti ini, perhatikan angka-angka.
Penerbit akan menentukan oplah tinggi jika buku itu dinilai mempunyai market lebar dan lifesycle panjang. Life cycle panjang artinya buku akan tetap relevan dimasa yang akan datang dalam waktu yang panjang.
Dari foto yang dibagikan bapak Joko Irawan diatas, seorang penulis tidak hanya mendapatkan kebanggaan saja akan tetapi juga mendapatkan kepuasaan batin, reputasi, karir yang semakin baik dan tentunya uang.
Foto: JokoIrawan_WAG
Pada sisi kanan atas ada tulisan IDEALIS sekaligus INDUSTRIALIS, nah bagian inilah yang disukai penerbit.
Sebagai perenungan dan motivasi.
Foto : JokoIrawan_WAG
Dengan munculnya foto sebagai motivasi, maka sudah memasuki bagian akhir dari resume ke.12 ku. Banyak kekurangan dari resume kali ini. Saran dan kritik saat ini sangat membantu untuk terwujudnya resume yang berkualitas.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Selalu memikat. Dalam menentukan judul dan penyampaiannya. Semangat selalu.
BalasHapusTerima kasih bu dwi masih belum lentur penulisannya
HapusLengkap...teratur...enak dibaca
BalasHapusTerimakasih masih belajar ini
HapusPenempatan foto yang menarik. Isi lengkao dengan kalimat yang lugas. Mantul
BalasHapusMasih terus berjuang
HapusSemangat bu Anny...baru mampir..ternyata siip
BalasHapusWaduh masih banyak yang kurang, terima kasih
HapusMantul
BalasHapusMantap betul
Hapustulisan itu harusnya memikat pembaca, memberikan manfaat untuk pembaca.
BalasHapusLebih sering WB Mom.
Iya WB terbentur rengekan sibayik hehee terimakasih
Hapus