Belajar Menulis Bersama OmJay dan PGRI
Wonogiri
Gelombang 20
Resume Ke-17
Oleh : Anni FR
Tema : Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber : Musim, M.Pd.
Moderator : Mr. Bams
Assalamu'alaikum wr.wb
Bismillahirrahmannirrahim
Salam Literasi
Riuh suara bising pun gaduh. Memilih untuk menerimanya dengan utuh. Duhai hati rapuh tak usah ragu tuk menjauh. Jalani sisa waktu tanpa ada keluh. Setenang ini sapaanmu, senyum itu masih ada. Candamu masih jelas menggema, ahh itu hanya maya. Ku ikhlas melepaskan untuk sebuah kebahagiaan. Jelas sekali kita sudah menjadi anda dan saya.
Ku selesaikan lamunan ini, ku ambil beberapa camilan untuk menghilangkan pikiran tanpa arah. Ku buka WAG dan telah terlewatkan beberapa materi malam ini. Eittss....kelas online Belajar Menulis sudah dimulai. Sang moderator Mr. Bams telah memperkenalkan narasumber hebat yaitu Ibu Musiin, M.Pd. yang disapa akrab ibu Iin dengan tema : Konsep Buku Non Fiksi. Berikut adalah biodata bu Iin,
foto:buIin_WAG.
Bu Iin merupakan alumni gelombang 8, serta mendapat kesempatan tantangan menulis dari Prof. Eko. Beliau bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan bukunya telah berhasil dipajang di toko Gramedia secara online maupun offline. Buku karya bu Iin berjudul Literasi Digital Nusantara, Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Ketakutan yang Ibu Iin rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Ketakutan itu yang sering kali membuatnya konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun. Heheheee......ku juga merasakan hal itu. Ku kita aku saja yang seperti itu, dan ternyata dahulu Ibu Iin juga merasakan itu.
"Akhirnya saya singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri saya sendiri. Saya yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. Bapak ibu jangan sampai menjadikan kegiatan menulis, sebagai contoh menulis resume kelas Om Jay menjadi sebuah mimpi buruk. Prof. Eko saya ibaratkan sebagai seorang Master Chef yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel. Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Saya memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir",ucap bu Iin mengenang masa lalu kala itu.
Ini dia pertanyaan yang sangat menusuk hati kita "IS THERE A BOOK INSIDE YOU?". Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Paparan bu Iin mengenai buku diatas.
Penjelasan bu Iin selanjutnya yaitu benar sekali bahwa menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip. Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS. Maka sebelum menulis buku, sebaiknya menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.
Alasan bu Iin ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa bu Iin ingin menjadi penulis.
foto:buIin_WAG
Bu Iin pun memasuki pada sesi pembahasan buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
♤ Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
♤ Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
♤ Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni :
☆ Pratulis
☆ Menulis Draf
☆ Merevisi Draf
☆ Menyunting Naskah
☆ Menerbitkan
Pratulis : Menentukan tema, menemukan ide, merencanakan jenis tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, bertukar pikiran, menyusun daftar, meriset, membuat mind mapping, menyusun kerangka. Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya : pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, membaca buku. Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Referensi terdiri dari :
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, bu Iin mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel : ikuti disini. Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Berikut ini adalah anatomi sebuah buku non-fiksi.
Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Menulis Draf : menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas, tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.
Merevisi Draf : merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian, memeriksa gambaran besar dari naskah.
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI) : ejaan, tata bahasa, diksi, data dan fakta, legalitas dan norma.
KBBI online sangat membantu penulis dalam menyunting naskah.
Menerbitkan yang menjadi langkah terakhir.
Ternyata dalam menulis ada beberapa hambatan yaitu :
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Cara mengatasi :
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)
Salinan pertanyaan dibawah ini
Rosminiyati
Pangkalpinang
Izin bertanya:
Bagaimana cara ibu membagi waktu antara mengajar, bekerja sosial, berbisnis , dan menulis. Terima kasih.
Ibu Rosminiyati dari Pangkalpinang yang berbahagia. Terima kasih atas pertanyaannya. Ibu Ros, kita itu ibaratnya adalah seorang konduktor musik, seperti mas Adi MS.
Kita akan merasakan sesuatu itu enak didengar atau sumbang karena sudah terbiasa dan bergelut dengan hal tersebut setiap hari. Semakin kita sibuk dan banyak kegiatan, kita akan sangat menghargai waktu kita dan berusaha agar iramanya enak didengar dan harmoni. Pembagian waktu tergantung diri kita, kitalah manager atas diri kita. Saya yakin dengan menjadi penulis, kita akan semakin bijaksana membagi waktu.
Malam ini kucoba untuk membuat rangkuman dan inilah yang dapat saya sajikan. Semoga bermanfaat untuk semua pembaca.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Mohon komentarnya dan terimakasih
BalasHapustulisan yang rapi dan saya menikmati...kerren
BalasHapusOpening yang menarik dan penempatan gambar yang unik. mantap bu
BalasHapusTernyata pengalaman kita mirip-mirip. Kita maju terus berusaha yang terbaik.
BalasHapusNgeri sekali judulnya bongkar ....
BalasHapusPas baca ya terbongkar gimana bikin teks non fiksi
Tulisan yang menarik dan menginspirasi.. selalu keren, bu
BalasHapusAku sangat mengagumi para penulis yang pandai membuat kata-kata puitis. Kerennn
BalasHapusPemilihan karakter yang berbeda, saya suka.
BalasHapusTerimakasih bpk ibu dukungan dan komentarnya, semangat utk kita sukses bersama terbit bukunya
BalasHapus