Waktu telah mendekati hari pengumuman tinggal menghitung hari. Kami para Guru Honorer menanti dengan kecemasan masing-masing. Jika manusia wajib berusaha dan berdoa. Dengan demikian saat ini kami hanya bisa berdoa. Usaha belajar untuk menghadapi tes seleksi sudah kami jalani dan sudah melalui tahapan tes seleksi tahap 1. Usaha mengikuti pengaduan melalui Kemendikbud sudah dilalui, https://gurupppk.kemdikbud.go.id/webpppk/contact. Maka hanya doa yang bisa kami panjatkan untuk merubah keadaan berpihak kepada kami Guru Honorer Indonesia.
Begitu banyak perjuangan yang telah kami lalui. Sabar ikhlas dengan segala resiko dan konsekuensi juga kami terima. Akan tetapi salahkah bila kami menuntut sedikit saja kebaikanmu wahai pemegang kekuasaan. Lihatlah kami, kami terseok - seok pada pertempuran tes seleksi tahap 1. Kami sudah belajar meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis kami. Rentetan try out panjang telah kami ikuti. Dan apa yang di dapat semua salah sasaran. Kami tidak menyalahkan siapapun, kami hanya memohon sedikit saja kemurahan hatimu.
Apa yang kami mohonkan tidak banyak, kami hanya meminta turunkan passing grade, tambahkan afirmasi pada 35+, tambahkan afirmasi masa kerja dengan acuan NUPTK. Jika memang ada tujuan mensejahterakan Guru Honorer kenapa begitu sulit syarat yang harus ditempuh. Dengarkan curahan hati kami wahai pemegang kekuasaan. Kami rakyatmu tak mudah pula menjadi seorang guru, jenjang perkuliahan yang ditempuh tidak sebentar. Kami pula telah mengabdi puluhan tahun, apakah itu masih kurang layak. Sehingga kami masih di uji kelayakan kami dengan tes ujian seleksi tahap 1.
Jika pertempuran di tahap 1 saja kami sudah hancur yang disitu bersaing dengan sesama Guru Honorer di Sekolah Negeri belum lagi jika bersaing dengan pemilik Sertifikat Pendidik. Ini tidak adil bagi kami yang belum memiliki kesempatan memiliki Sertifikat Pendidik. Akan menjadi apa nasib kami di tahap 2, harus bertempur dengan Guru Swasta dan Guru PPG. Benar semua belum terjadi, salahkah bila kami memiliki kecemasan, kami trauma dengan duduk di depan layar monitor. Membaca soal yang begitu panjang dengan jawaban yang tak kalah panjangnya.
Wahai engkau sang pemilik kebijakan tolong kami, bantulah kami. Kami hanya rakyat kecil yang mengiba dari kemurahan hatimu. Mohon turunkan passing grade, tambahkan afirmasi 35+, tambahkan afirmasi masa kerja dengan acuan NUPTK. Agar kami menjadi Guru PPPK mengabdi kepada negeri dengan mencerdaskan anak negeri. Kiranya ini curahan hati kami, doakan agar tuntunan kami para pejuang PPPK terwujud. Salam Persaudaraan.
Anni FR
Guru Honorer
Terima kasih sudah berbagi ilmunya 11
BalasHapus