Langsung ke konten utama

Kerumitan Sebelum Terbit Tulisan

Belajar Menulis Bersama OmJay dan PGRI 


Wonogiri 
Gelombang 20
Resume Ke-15
Oleh : Anni FR 
Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan 
Narasumber : Susanto, S.Pd.
Moderator : Maesaroh, M.Pd.



Assalamu'alaikum wr.wb 
Bismillahirrahmannirrahim 
Salam Literasi 

Ricih rintik air hujan menyapa bumi,  sudah lama tanah tak terguyur air hujan. Terik sekali siang tadi, cuaca yang tidak menentu bisa membuat kita jatuh sakit. Untuk pembaca jaga higienitas diri sendiri ya agar sehat selalu. 

Senja telah berpulang dan tak menyesal mesti sudah digantikan sang gelap malam. Kutata rapi hati ini, bersiap untuk kelas online Belajar Menulis yang sudah memasuki pertemuan Ke-15. Jam 19.00 WIB akan dimulai materi yang akan menjadi narasumber adalah bapak Susanto, S.Pd. dengan moderator ibu Maesaroh, M.Pd. sedang tema malam ini adalah Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan. Bu Mae memulai kelas dengan memperkenalkan bapak Susanto, S.Pd. dan berikut profil beliau bapak Susanto, S.Pd.
 
Foto:Susanto_WAG 

Bapak Susanto memasuki kelas online dan menyapa dengan ramah dan hangat. Beliau mencoba mengingatkan materi saat dengan bapak Sudomo, berkenaan dengan Swasunting. Dan beliau mulai memaparkan jika beliau bukan "proofreader profesional atau editor profesional"
Namun, beberapa teman di grup menulis, memberi kesempatan untuk membaca naskah-naskah mereka lalu meminta beliau untuk mengedit tulisannya.

Berikut adalah beberapa buku hasil editor beliau :
1. Kunci Sukses Menjadi Moderator Online (Aam Nurhasanah), Desember 2020.
2. Patidusa Pujangga Wiyata, Antologi Puisi Nusantara Bergema (Aam Nurhanasa, dkk), Januari 2021.
3. Bait-bait Kerinduan, Antologi Puisi Ungkapan Rasa Rindu (Rofiana, S.Pd., dkk), Maret 2021, Januari 2021.
4. Haru Biru Perjalananku, Catatan Perjalanan Tugas Kepala Sekolah Daerah Terpencil dan Satu Atap (“Ambu” Tini Sumartini), Maret 2021.
5. Merajut Goresan Tinta Berbuah Karya (Herni Sunarya Banah, S.Pd.), Maret 2021.
6. Purwakarya Literasi, antologi peserta Gel 18 (2021)
7. Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger (Bersama Bu Noralia Puspa Yunita dkk), Juli 2021.

Dijelaskan bahwa Proofreading atau uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Dan ini adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan.

Dalam proofreading yang diperhatikan adalah memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks. Lantas yang dimaksud dengan memeriksa kesalahan yaitu :
1. penggunaan tanda baca
2. ejaan
3. konsistensi penggunaan nama atau istilah
4. hingga pemenggalan kata

Apakah perbedaan dengan mengedit?
** Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan. 
** Proofreading selain aspek kebahasaan, isi atau substansi dari sebuah tulisan juga diperhatikan.
Dengan demikian proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Ada juga pendapat lain. 
Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

Berikut ulasan tugas seorang proofreader, karena proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca.
     1. Memastikan bahwa tulisan yang sedang di ujibaca bisa diterima logika dan dipahami pembacanya. 
     2. Dapat mengenali sebuah kalimat efektif, struturnya sudah tepat atau belum, dan memastikan substansi tulisan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. 
     3. Yang jago bahasa asing, jika mendapat tugas menguji-baca teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.
Jadi, dapat diambil kesimpulannya bahwa : 
Tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Berikut cerita pengalaman beliau ketika menjadi proofreader dan mengedit naskah antologi teman-teman.
//Ada tulisan yang sudah bagus, uraian sesuai tema, struktur bahasanya bagus, kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang, tetapi terjadi kesalahan dalam meletakkan tanda koma atau tanda baca lainnya.
//Ada juga tulisan yang masih "kacau" dari segi struktur, misalnya karena kalimatnya berupa kalimat majemuk yang terdiri dari banyak sekalai kalimat tunggal, maka proofreader harus bisa memanngkasnya dan menjadikannya kalimat yang mudah dipahami. Tentu substansi dan maksud penulis tidak berubah.

Bapak Susanto memaparkan bahwa sebagai penulis itu juga bertindak sebagai proofreader, sebelum tulisan dipublikasikan di blog atau naskah buku dikirimkan ke penerbit. Dan apabila diminta menjadi proofreader tulisan orang lain, proofreader bersifat netral. Seorang proofreader akan menilai karya secara objektif.

Langkah - langkah yang harus diambil ialah akan bertindak sebagai seorang “pembaca” dan menilai apakah karya penulis sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Setelah melewati tahapan proofreading, maka karya sang penulis bisa lebih mudah dipahami pembaca. "Bukankah menulis agar orang memahami ide yang dituangkan?", ucapnya.

Cara melakukan Proofreading 
 □  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
□  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
□  Konsistensi nama dan ketentuan
□  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Jika Anda seorang blogger.
■  Menghindari kesalahan kecil, misalnya : 
1. typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. 
2.  memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
■  Meski blog itu milik pribadi dan bebas, pembaca juga harus diperhatikan. Dengan tidak ada kesalahan penulisan akan membuat pembaca nyaman.

Cara mudah untuk memeriksa tulisan. Berikut cara yang beliau sampaikan.
Baik di Ms Word maupun di blog saya biasanya melakukan pencarian dengan menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F)

Lalu, ketikkan misalnya tanda "*,*" (tanda koma)

Makan muncul highlight teks dengan warna kuning. 

Setelah itu kita periksa apakah ada kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma. 

Hal yang sama lakukan pada tanda baca lainnya. Jika hal ini kita lakukan maka pos blog menjadi bersih dari kesalahan pengetikan.

Kesalahan kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan. 

Saya pribadi selalu “terganggu” jika "kesalahan kecil" ini ada dalam tulisan. 

Oleh karena itu perlu sedikit keterampilan untuk membedakan keduanya.

Jika kata yang mengikuti di adalah verba atau kata kerja maka di ditulis serangkai dan kata itu ada bentuk aktifnya yaitu jika diberi imbuhan me-. 

Aturan ejaan lainnya yang ada dalam PUEBI wajib kita pahami. Meskipun blog tidak mensyaratkan bahasa yang baku (kan suka-suka penulisnya) tetapi minimal wajib tahu dan menerapkan aturan-aturan yang dicontohkan. Kita cinta Bahasa Indonesia, ‘kan?

Alangkah baiknya sebelum dipublikasikan, kita lihat di pratinjau (preview) lalu jika ada kesalahan, pada draf kita tekan tombol CTRL+F  lalu melakukan proses perbaikan tulisan seperti pada video
Contoh sederhana proofreading:
Teks asli
Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita non fiksi. Tetapi cerita non fiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya non fiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Teks Perbaikan
Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita *nonfiksi*. *Tetapi,* cerita *nonfiksi* dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya *nonfiksi* yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Dalam KBBI:
_non_ (adv) tidak; bukan: nonaktif; nonberas
Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). Misalnya: Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup. Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.

Jadi, jika saya melakukan proofreading saya menggunakan Alat Bantu, yaitu 
1. puebi daring; 
2. kbbi daring
 Berikut blog beliau, disini aja .

Cukup rumit juga pekerjaan seorang proofreader, harus teliti. Sekian resume yang bisa ku hasilkan, semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wr.wb 













Komentar

  1. Opening nya bak penulis cerita novel yang handal. pilihan huruf yang cantik dengan isi resume yang lengkap. mantap

    BalasHapus
  2. Resume yang lengkap dan menarik. Selalu terlarut dalam tulisannya
    👍👍

    BalasHapus
  3. Pembukaan dwnhan fiksi yang indah.. kenapa cuma sedikit. Masih pengen baca.....
    Materinya kok bisa detail dan lengkap yha ..ajarin donk ...

    BalasHapus
  4. Opening yang keren serta pengemasan bahasa yang kemilau. Resumenya rapi bingiiit😍

    BalasHapus
  5. Terimakasih ibu ibu semuanya, masih banyak belajar ini.

    BalasHapus
  6. Terima kasih banyak. Resume pelajaran yang baik itu jika dibaca orang, seolah pembaca ikut larut dalam pelajaran. Resume ini memenuhi kriteria itu.

    BalasHapus
  7. wah...Narasumber memberikan komentar, mantab

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah menjadi penyemangat juga ini bu

      Hapus
  8. Opening yang menggugah rasa.. tulisannya informatif dan lengkap pula.. keren bgt bu

    BalasHapus
  9. Puitissss, rapiiii, komplitttt. Kerennn Mom

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Perjalanan Susun Buku

Belajar Menulis Bersama OmJay dan PGRI  Wonogiri  Gelombang 20 Resume Ke-18 Oleh : Anni FR  Tema : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd. Moderator : Bu Kanjeng  Assalamu'alaikum wr.wb  Bismillahirrahmannirrahim  Salam Literasi  Menapak terjal jalur berlubang, sayup-sayup kicau burung bersautan. Dahan dan ranting bergesekan ciptakan suara yang berirama. Sudah sejauh ini melangkah akankah berbalik arah...? Tidak.....! Bulat tekat untuk menggapai asa dan cita, selesaikan resume agar terbit sebuah cipta karya untuk dikenang.  Sejak sore menanti fliyer untuk malam ini tak muncul-muncul, hingga hampir jam 19.00 WIB. Dan salah satu peserta yaitu Ms.Phia menanyakan ya di WAG. Heheee aku kira libur. Tak berapa lama OmJay langsung mengirimkan fliyer untuk kelas malam ini. Sehat selalu OmJay, segera bugar seperti sediakala aamiin yra. Malam ini mengangkat tema : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis. Sebagai narasumbernya adalah : Yuli

Langkah Handal Promosikan Buku

Belajar Menulis Bersama OmJay dan PGRI  Wonogiri  Gelombang 20 Resume Ke-19 Oleh : Anni FR  Tema : Teknik Promosi Buku Narasumber : Akbar Zainudin Moderator : Bu Kanjeng  Assalamu'alaikum wr.wb  Bismillahirrahmannirrahim  Salam Literasi  Rona merah menghiasi kedua pipinya, senyum simpul tak lepas menemani. Berjalan tanpa letih, keluar masuk pintu dengan ramahnya. Perjalanan yang penuh pasang surut. Keceriaan terpancar saat kau sukses memenuhi titik puncak sebuah tujuan. Teruslah membumi wahai engkau sang pemilik karya sastra goresan pena. Telah sampailah di malam pertemuan Ke-19, perjalanan yang sangat panjang bagiku. Aku yang pemula, yang mengenal dunia literasi baru seumur jagung. Dan aku yang masih terus mengasah kemampuan demi sebuah pencapaian. Sebuah bukti bahwa aku layak dan mampu. Bukankah tidak ada yang tidak mampu selama belum mencoba dan terjun dengan sendiri. Pada pertemuan ini, kelas online Belajar Menulis mengambil tema "Teknik Promosi Buku". Sed

Jerit Pilu Guru Honorer

Waktu telah mendekati hari pengumuman tinggal menghitung hari. Kami para Guru Honorer menanti dengan kecemasan masing-masing. Jika manusia wajib berusaha dan berdoa. Dengan demikian saat ini kami hanya bisa berdoa. Usaha belajar untuk menghadapi tes seleksi sudah kami jalani dan sudah melalui tahapan tes seleksi tahap 1. Usaha mengikuti pengaduan melalui Kemendikbud sudah dilalui, https://gurupppk.kemdikbud.go.id/webpppk/contact . Maka hanya doa yang bisa kami panjatkan untuk merubah keadaan berpihak kepada kami Guru Honorer Indonesia.  Begitu banyak perjuangan yang telah kami lalui. Sabar ikhlas dengan segala resiko dan konsekuensi juga kami terima. Akan tetapi salahkah bila kami menuntut sedikit saja kebaikanmu wahai pemegang kekuasaan. Lihatlah kami, kami terseok - seok pada pertempuran tes seleksi tahap 1. Kami sudah belajar meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis kami. Rentetan try out panjang telah kami ikuti. Dan apa yang di dapat semua salah sasaran. Kami tidak menyalahka